Blog Berbagi Informasi

Apartemen Green Pramuka City

Apartemen Green Pramuka City - sebelum membeli "Apartemen Green Pramuka City". Ya, aku cuma ingin Anda waspada, bukan melarang Anda beli. Mohon jangan salah paham. Tulisan ini cuma bermaksud menceritakan pembelajaran aku tinggal di Apartemen Green Pramuka City, dengan tidak bermaksud ingin menghina atau menuduh pihak manapun. seluruh yang aku sampaikan di sini ialah fakta dengan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Sekitar 2 tahun yang lantas (09 Feb 2013), Cara Membuat Blog Gratis di Blogger aku membeli sesuatu unit di apartemen green pramuka city, jakarta pusat. Yang menarik saat itu adalah, di brosur serta websitenya tertulis jikalau nantinya apartemen ini akan berkonsep green living, dimana 80 persennya ialah halaman terbuka. Wow, menarik bukan? nyatanya aku sesegera mungkin menelan rasa kecewa, pasal saat ini, apartemen green pramuka city sedang membangun 17 tower di atas lahan tersebut. Jadi, ke mana nanti perginya 80% daerah terbuka atau lebih dikenal green living yang mereka janjikan seluas puluhan hektar tersebut? Entahlah, ini Kekecewaan pertama yang aku rasakan. Mimpi aku tinggal di apartemen yang memiliki halaman hijau 10 Ha, sesegera mungkin aku kubur dalam-dalam.

Apartemen Green Pramuka City
Apartemen Green Pramuka City 


Selayaknya orang kecewa, aku berupaya menghibur diri, okelah. sepertinya Jakarta memerlukan hunian vertikal yang lebih banyak, serta bisa jadi dengan dibangunnya tower-tower ini dapat menolong penduduk yang mempunyai keperluan tempat tinggal di tengah kota dengan biaya yang masih dapat dijangkau. Mengingat mahalnya harga rumah di jakarta saat ini. Namun ternyata, kekecewaan yang adanya tak sampai di situ, kali ini yang kecewa ialah para penghuni tower faggio serta pino, mereka ialah penghuni tower level awal di sini, sertifikat yang dijanjikan akan diterima sehabis 2 tahun oleh para penghuni tower level pertama, nyatanya hingga tulisan ini ditulis, masih tidak kunjung datang, padahal para penghuni tower level pertama telah tinggal di sana hampir tiga tahun serta banyak yang telah lunas. Ketidakjelasan sertifikat ini ialah Perihal yang paling kerap dikeluhkan banyak penghuni di tower pertama, Perihal itu pula yang bikin mereka kesal, hingga adanya penduduk yang sampai memakaikan spanduk sebagai bentuk protes, bertuliskan Cara Membuat Akun Gmail Terbaru “Mana Sertifikat Kami” di balkon mereka. Intinya, mereka merasa kecewa oleh pengembang apartemen green pramuka city, pasal yang dulunya dijanjikan 2 tahun, nyatanya pengembang belakangan bilang jikalau sertifikat posibilitas besar baru akan diserahkan sehabis 17 tower selesai semua, padahal sebagian di antara mereka amat memerlukan sertipikat itu. adanya yang ingin mendagangkan investasinya, adanya yang ingin menjadikan jaminan ke bank untuk modal usaha, serta lain-lain.

Disamping problem sertifikat, saat ini pengelola apartemen green pramuka city mengeluarkan kebijakan yang dirasa amat sepihak oleh warga, layaknya problem perparkiran apartemen. Sebagai info, di apartemen green pramuka city, kita dibebankan tarif parkir mobil berlangganan sebesar Rp200rb. perbulan, namun sebagai member kita cuma boleh parkir di basement 2, bila anda berani parkir di daerah lainnya, tersebutkan anda akan dikenakan lagi biaya parkir regular yang perjamnya Rp3000. terhadap pukul terdefinisi jelas. Luar biasa, bukan? Sebagi informasi, Basement 2 ialah lantai parkir paling bawah serta amat berdebu saat tulisan ini ditulis, pasal hitungannya masih baru dibangun. Bayangkan seluruh mobil member parkir di B2, sempit serta penuhnya minta ampun, aku sih gak kuat liatnya. Ditambah lagi, tidak adanya lift dari bawah sana buat menuju ke lobby, jadi sebagai penghuni anda sesegera mungkin kuat serta sesegera mungkin senantiasa muda. aku pernah mengajak Ibu aku pertama kali, aku kaget pasal baru sadar jikalau nyatanya di B2 tak adanya lift ke lobby, akhirnya terpaksa lewat tangga serta beliau amat kesakitan kakinya ketika sesegera mungkin naik tangga dari basement 2 ke lobby.

Perilaku aku pada peraturan sepihak ini ialah jelas, MENOLAK. aku tunaikan keharusan aku bayar parkir Rp. 200rb perbulan, lantas aku parkir di daerah parkir manapun yang tersedia. tiap aku ditagih biaya perjam lagi saat keluar, aku dengan tegas menyiratkan tak mau bayar double, kan aku telah langganan, aku cuma tunjukkan kartu member parkir aku. Bahkan aku pernah sampai memarkir mobil aku di gate sampai petugasnya mau membukakan pintu parkir.

Amat disayangkan pasal peraturan ini, tak pernah dimusyawarahkan ke penghuni, seketika saja mereka mengeluarkan aturan sepihak dengan metode memakaikan selebaran di lift serta spanduk di daerah parkir. Padahal kalau pengelola mau duduk bareng dengan warga, jelaskan ke kita report keuangan mereka, kita pasti support kok kalau jelas jelas sesegera mungkin adanya kenaikan. Saat dirujuk kenapa kita hanya boleh parkir di B2 padahal adanya 2 lantai lagi yang dapat dipakai, sebab mengapa mereka pasal rujukan oleh UU Rusun, sesuatu Rusunami itu cuma wajib menyediakan lahan parkir 1:10, masalahnya. apa apartemen green pramuka city ini diantaranya rusunami sederhana biasa? pasal di awal, kita telah membayar BIAYA pertumbuhan MUTU saat membeli unit yang jumlahnya amat besar (mencapai Rp. 80 juta), biaya ini digunakan buat menaikkan mutu apartemen green pramuka, baik dari sisi material bangunan ataupun fasilitas penunjang. inilah yang membedakan green pramuka dengan rusunami sederhana lainnya, kita BAYAR LEBIH buat mutu, buat fasilitas, buat kenyamanan. lantas bila kita telah bayar pertumbuhan mutu dengan biaya yang mahal, kenapa regulasinya masih berpatokan terhadap rusunami sederhana? mengapa lahan parkirnya masih sesegera mungkin dibatasi 1:10? Seandainya daerah parkirnya jelas jelas sedikit sih kita pasti paham, masalahnya daerah parkir di Apartemen Green Pramuka City  itu sesungguhnya cukup luas, adanya 3 lantai, tetapi beberapa besar daerah parkirnya justru mereka jadikan daerah parkir komersil serta mereka tutup dengan rantai, padahal ini hunian bukan Mall, penghuni justru dipaksa sempit-sempitan di B2, kan aneh metode berpikirnya. Makanya jangan heran, dengan ada biaya pertumbuhan mutu itu, harga apartemen di green pramuka city tak dapat dikatakan murah, tahun ini tower barunya dapat mencapai hampir Rp. 700 jutaan, setahun yang lantas masih sekitar 400 jutaan, setahu aku seharusnya kalau Rusunami sederhana tak boleh semahal itu. Belum lagi, sebagai member kita telah membayar uang langganan parkir Rp. 200rb perbulan, waktu tetap hanya dikasih lahan parkir 1:10 seperti rusunami biasa yang tidak adanya biaya pertumbuhan mutunya? di sinilah asingnya bentuk ketidakadilan yang aku serta penduduk lainnya rasakan. 

Padahal, dalam UU Rumah Susun atau Apartemen, pengelola hanyalah pihak yang ditunjuk penghuni buat mengelola segala aset yang dimiliki penghuni, jadi telah selayaknya segala penetapan biaya serta kebijakan, semestinya dimusyawarahkan dulu oleh penghuni. Hal-hal yang dilaksanakan pengelola apartemen green pramuka city serupa dengan inilah yang dirasa amat merugikan penduduk. Sebagai perbandingan, apartemen yang lebih mewah layaknya MOI, buat mobil pertama gratis biaya parkir bagi penghuni. 

Selanjutnya mengenai Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL). Per-bulan maret 2015, apartemen green pramuka city meningkatkan biaya maintenancenya tidak tanggung-tanggung, naik sebesar hampir 43%, dari yang tadinya 9500/m2. menjadi 14850/m2. (setelah ppn). Artinya, aku sesegera mungkin bayar biaya maintenance sebesar Rp. 14850. X 33m2 = Rp. 490050. per-bulan. Luar biasa, padahal fasilitasnya standard aja. Saat tulisan Zoteromedia.com PPC dan CPM Premium Indonesia ini dibuat, belum adanya fasilitas istimewa layaknya sauna, tempat gym, lapangan tennis, golf dll, silakan buktikan sendiri. aku amat bingung, pasal di apartemen yang sekelas green pramuka city, kalau didasarkan catatan di atas, IPL-nya kurang lebihnya cuma Rp9000/m2,. misalnya saja apartemen Grand Palace serta Gading Nias (lihat gambar di atas, walau dapat saja berubah seiring waktu). 

UPDATE BIAYA IPL:
Per hari ini, 23 Februari 2016, lagi-lagi penghuni mendapat “surat cinta” di kolong pintu. Ya, biaya maintenance bulanan atau lebih dikenal IPL naik lagi per bulan April 2016. tidak adanya musyawarah dengan warga, tidak adanya obrolan, langsung aja dinaikkan semaunya pengelola. tidak tanggung-tanggung, meningkatnya jadi Rp. 18700/m2. (setelah PPN). Artinya, aku sesegera mungkin bayar biaya maintenance sebesar Rp. 18700. X 33m2 = Rp. 617000. per-bulan. Padahal fasilitasnya itu-itu aja, ga adanya yang bertambah.

Yang paling bikin kesal aku ialah problem Fitting Out atau renovasi. Saat kita beli sesuatu unit di apartemen green pramuka city, pastinya masih kosong, cuma unit serta kamar mandi. Yang akan kita laksanakan sebagai penghuni ialah melaksanakan fitting out atau renovasi layaknya pasang AC, Kitchen set, TV, wallpaper dll sesuai keperluan serta kemampuan. Namun apakah yang terjadi, bila kita membawa kontraktor atau tukang renovasi di luar vendor rekanan mereka, pengelola apartemen green pramuka city mewajibkan kita membayar sebanyak uang yang mereka sebut “biaya ijin” atau “biaya supervisi”, Padahal jelas-jelas di buku house rules yang mereka buat, biaya-biaya itu tak ada, syarat renovasi yang sah itu hanya bayar 1 juta untuk deposit serta uang sampah 500rb. lantas biaya supervisi ini apakah urusannya coba? itu kan unit kita, ya terserah kita dong mau pasang apakah aja di dalamnya. tetapi mereka justru mengeluarkan serupa dengan “pricelist biaya ijin” yang tak adanya di perjanjian saat serah terima ataupun di dalam buku panduan (house rules) yang diberikan ke kami. Pricelist inipun timbulnya di awal 2015, dulunya tak ada, katanya peraturan baru. Duh, semudah itu mereka membuat peraturan dengan tidak adanya sosialisasi serta musyawarah dengan penghuni. Pricelist ini masih adanya hingga saat tulisan ini diposting, yaitu tanggal 08 Maret 2015. apa ini diantaranya “pungli” atau pungutan liar? atau ini ialah indikasi monopoli usaha? silakan simpulkan sendiri.

Green Pramuka City
Green Pramuka City 


Lihat saja betapa gilanya pricelist di atas, kalau kita ikuti aturan ini, bahkan kita mau pasang cermin saja sesegera mungkin bayar ijin Rp. 50ribu, entah apakah alasannya. Coba deh anda logikakan pakai akal bugar serta hati nurani, ini rumah anda, lantas saat anda mau beli sebuah buat rumah anda, mereka minta duit, apakah dong namanya kalau begitu? apa ini dapat dikatakan “Biaya Preman“? aku tak tahu, yang jelas ini tak adanya di kesepakatan awal, tak pernah dimusyawarahkan dengan penduduk serta juga nilainya amat mahal, contohnya pasang bracket TV anda sesegera mungkin bayar Rp200. rb, padahal harga bracketnya saja hanya Rp150. ribu. Oh ya, itu harga buat biaya ijin sehari loh ya, kalau pengerjaannya lebih dari sehari ya tinggal dikalikan (baca catatan kaki terhadap gambar di atas).

Aku masa itu bikin keputusan buat tetap pakai kontraktor luar pasal aku dari jauh hari telah bayar DP dengan kontraktor luar, tetapi aku ngotot tak mau ikuti aturan pricelist di atas pasal rujukan oleh aku ini melanggar kesepakatan house rules yang mereka untuk sendiri, awalnya aku disuruh bayar Rp. 30 JUTA buat biaya ijin full renovasi sepanjang sebulan, tetapi aku tolak pasal terlampau mengada-ngada serta tidak masuk akal. Namun ujungnya sehabis berdebat lama, aku akhirnya kalah serta terpaksa sesegera mungkin tetap membayar biaya sebesar Rp. 891000. sebagai biaya supervisi agar kontraktor aku dapat memperoleh izin kerja. Bayangkan, dari 30 juta jadi 891rb, entah peraturan macam apakah ini. Itupun aku terpaksa bayar pasal aku tidak memiliki choices lain, pasal saat itu aku telah bayar DP ke kontraktor saya, jadi tidak bisa jadi aku batalkan, kalau aku batalkan DP hangus. 

UPDATE APRIL 2015:
Soal pajak PBB. Ini yang paling bahaya rujukan oleh aku. Baru-baru ini, mulai tanggal 10 April 2015, semua penghuni menemukan surat edaran yang lagi-lagi cuma dimasukkan di kolong pintu, tentang penagihan pembayaran PBB. sehabis aku baca, aku bingung sekali, pasal pihak pengelola apartemen green pramuka city menagihkan pajak dengan tidak adanya Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dari dinas pajak, jadi di surat edaran itu dia langsung tulis sendiri angka yang sesegera mungkin kita bayar, dengan tidak adanya sedikitpun perincian pajaknya. Setahu saya, dimana-mana kalau bayar pajak PBB itu ya sesegera mungkin adanya penjelasan serta perinciannya, berapa luas tanah, berapa luas unit kita serta perhitungan pajak lainnya, agar dapat kita kalkulasi serta validasi kebenarannya. Yang membuat ddsobirin semakin bingung, seenaknya kita disuruh transfer uang pajaknya ke rekening pengelola, padahal yang namanya pajak setahu aku setornya ke dinas pajak, ya aku sih sebagai wajib pajak jelas saja was was kalau sesegera mungkin setor uang pajak ke rekening yang bukan milik pemerintah, pasal aku ngga mau kalau nantinya uang pajak aku diselewengkan pihak terdefinisi jelas. Prinsipnya, sebagai wajib pajak, aku hanya mau bayar pajak ke pemerintah, pasal jelas jelas begitu seharusnya.

Aku kurang tahu juga, apa dinas pajak telah tahu akan Perihal ini, yang jelas pihak pengelola apartemen green pramuka city telah bikin aturan layaknya ini. aku bukannya menuduh, tetapi kalau uang pajak aku masuk ke rekening yang bukan milik dinas pajak, aku was was dapat berlangsung penggelapan atau penyelewengan pajak di apartemen green pramuka city, pasal prosedurnya tak sesuai dengan yang sebagaimana mestinya. Kalaupun jelas jelas tidak adanya SPPT pasal sertifikatnya belum dipecah, paling tak adanya surat resmi dari dinas pajak yang membagikan penjelasan soal itu, dan dilampirkan perhitungan serta perincian resmi dari dinas pajak buat kita para wajib pajak, agar penduduk merasa safe serta percaya, bukan dengan surat edaran sepihak layaknya ini. aku senantiasa serta pasti akan senantiasa bayar pajak, asal jelas serta sesuai UU, bukan dengan metode layaknya ini. Kacau lah pokoknya.


Jadi saran saya, hati hatilah saat anda ingin membeli unit di apartemen green pramuka city. aku cuma tak ingin anda menyesal setelah itu layaknya aku. Setidaknya, tunda dulu hingga adanya kejelasan peraturan serta tarif dari pengelola. tetapi bila anda tetap ingin beli unit di sini ya silakan, aku cuma membagikan pertimbangan. bila anda ingin konsultasi dengan perhimpunan penduduk di sana, silakan hubungi mereka di Apartemen Green Pramuka City.
Tag : Apartemen
0 Komentar untuk "Apartemen Green Pramuka City "

Back To Top